Inilah Diantara Sifat Buruk Yahudi


قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ(94)وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ(95)وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ(96)
QS. Al Baqoroh : 94 – 96
Tweet

Muqadimah

Yahudi(Bani Isroil)adalah bangsa yang kita kenal dari dulu sampai sekarang memiliki perangai yang buruk. Mereka senantiasa memusuhi dan memerangi Islam semenjak masa Nabi Muhammad . Maka tidaklah mengherankan apabila Alloh menyebutkannya di dalam firman-Nya :

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةًۭ لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلْيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُم مَّوَدَّةًۭ لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّا نَصَـٰرَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًۭا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

“Sesungguhnya kamu dapati orang- orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik,” (QS. Al Maidah : 82)

Penjelasan Ayat

Ayat diatas menceritakan beberapa ciri dari orang-orang Yahudi dan sifat- sifat buruk mereka. Dinamakan Yahudi dari kata-kata “al haud”yang ini (maknanya taubat. Ada juga yang mengatakan mereka menisbatkan dirinya kepada Yahudz salah satu anak tertua dari Nabi Ya’kub, dan huruf dzal dirubah menjadi dal, maka menjadi “Yahud”. (Kitabul Ain/4/76 Dar wa Maktabatul Hilal, Tahqiq DR. Mahdiy)

Alloh berfirman sebagaimana ayat di atas, “Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Alloh, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar.”, pada ayat ini Ibnu ‘Adil menjelaskan bahwa inilah contoh lain dari buruknya perangai mereka, mereka menganggap bahwa akhirat itu hanyalah di khususkan untuk mereka dan bukan untuk orang lain. (Tafsir Al Lubab Ibnu’Adil /1 /467 Maktabah Syamilah)


وَقَالُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلَّا مَنْ كَانَ هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰىۗ تِلْكَ اَمَانِيُّهُمْۗ قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar.”” (QS. Al Maidah : 111)

Bahkan mereka mengaku sebagai anak-anak Alloh, sebagaimana perkataan mereka:

نَحْنُ اَبْنٰۤؤُ اللّٰهِ وَاَحِبَّاۤؤُهٗۗ 

“Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.” (QS. Al Maidah : 18)

Tidak hanya sampai di situ kesombongan mereka, di sebabkan mereka memiliki nasab kepada bapak para Nabi yakni Ibrahim Alaihi as Salam mereka menganggap bahwa adzab Alloh tidak berlaku bagi mereka, sebagaimana firman Alloh mengenai mereka:

وَقَالُوْا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ اِلَّآ اَيَّامًا مَّعْدُوْدَةًۗ

“Dan mereka berkata : “Kami sekali- kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.”” (QS. Al Baqoroh : 80)

Oleh karena itu Alloh mendustakan mereka dan mematahkan anggapanya dengan mengatakan bahwa apabila apa yang mereka yakini itu benar maka : “,.inginilah kematian(mu)”.

Akan tetapi ternyata mereka tidaklah menjawab ungkapan Alloh di atas, dan ini menandakan kedustaan atas apa yang mereka katakan. Maka Alloh berfirman : “Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri), dan Alloh Maha Mengetahui siapa orang-orang yang aniaya.”

Az Zujaj Mengatakan, “Ayat ini merupakan hujjah yang paling besar dan dalil yang paling nyata akan kebenaran risalah Nabi Muhammad , dikarenakan pada ayat ini Alloh berkata kepada mereka : “…inginilah kematian(mu),” dan Alloh mengetahui bahwa diantara mereka tidak akan ada yang menginginkan seorangpun.” (Bahrul ‘Ulum As Samarqandiy/ 1/ 85 Maktabah Syammilah)

Kemudian Alloh berfirman mengenai sifat mereka yang lain : “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik.”, itulah sifat buruk mereka yang lain, yaitu tamak terhadap kehidupan dunia, bahkan lebih tamak dari pada orang-orang musyrik.

Ibnu Katsir menjelaskan ayat di atas, “Yaitu makhluk yang paling tamak terhadap kehidupan dunia, terhadap panjangnya umur, ketika mereka mengetahui tempat kembali mereka yang buruk, dan akibat mereka di sisi Alloh adalah kerugian, disebabkan dunia adalah penjara bagi seorang Mukmin dan Surga bagi orang kafir, maka mereka berharap jika saja mereka di akhirkan dari kehidupan akhirat dengan segala kemungkinan yang akan menimpa mereka, dan mereka mengetahui bahwa apa-apa yang mereka diperingatkan dengannya adalah sebuah kenyataan yang akan terjadi, sehingga mereka menjadi lebih tamak dari pada orang-orang musyrik yang tidak diturunkan Kitab (petunjuk) kepada mereka.” (Al Yasiir Fi Ikhtishari Tafsir Ibni Katsir/ 121 Dar Al Hudah Li an Nasyr)

Mereka mengetahui bahwa mereka akan kembali ke tempat yang buruk yaitu Neraka, sehingga mereka berharap supaya diberikan umur yang panjang sehingga bisa menjauhkan mereka dari siksa tersebut. Akan tetapi sekali-kali tidaklah umur panjang tersebut dapat menjauhkan mereka dari siksa Alloh, sehingga Alloh berfirman : “..padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa.”

Dan Alloh Maha Mengetahui terhadap apa yang mereka kerjakan dan mereka sembunyikan. Wallohu Ta’ala A’lam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top